Tentang Kami
SEJARAH SMKI YOGYAKARTA
SMK Negeri 1 Kasihan (SMKI YOGYAKARTA), Sekolah Pendidikan Seni dengan berbasis keunggulan potensi wilayah, untuk melestarikan dan mengembangkan seni tradisi, seiring kemajuan zaman dalam menyongsong budaya baru.
Pada tahun 1918, Pangeran Tedjakusuma beserta kedua adiknya memohon Lilah Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Sri Sultan Hamengku Buwono VII untuk memboyong Seni Klasik Gaya Yogyakarta keluar tembok istana. Disinilah awal mula lahirnya Perkumpulan Kridha Beksa Wirama, sebuah wadah yang merintis dan mempelopori nasionalisme budaya, meletakkan pondasi penyelenggaraan pembelajaran Seni Klasik menuju bentuk dan cara yang sistematis. Hal ini kemudian dilanjutkan oleh Suwardi Suryaningrat yang pada tahun 1922 mendirikan Pawiyatan TAMANSISWA dengan menggunakan kesenian sebagai media pendidikan. Sejak meletusnya revolusi pada Agustus 1945, kegiatan dibidang seni itu dikembangkan pula oleh pemuda pelajar sekaligus pejuang yang kemudian menjadi perkumpulan tari IRAMA TJITRA.
Meningkatnya animo masyarakat untuk turut serta dalam pembelajaran seni klasik di Yogyakarta, tahun 1961 dikehendaki adanya suatu lembaga yang dapat membina kehidupan seni secara sistematis, terus menerus, serta mengembangkannya sesuai dengan tuntutan kemajuan jaman. Maka turunlah surat keputusan Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Republik Indonesia, tanggal 10 November 1961, yang menjadi cikal bakal didirikannya Konservatori Tari atau KONRI di Yogyakarta. Pada bulan Desember 1976, Konservatori Tari berganti nama menjadi Sekolah Menengah Karawitan Indonesia atau SMKI Yogyakarta, hingga akhirnya pada tanggal 7 Maret 1997 berganti menjadi Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK Negeri 1 Kasihan.
LAHAN & GEDUNG
Pada awal berdirinya, SMK Negeri 1 Kasihan menempati pendopo Ndalem Notoprajan, Ndalem Tejokusuman dan Ndalem Ngadiwinatan dalam kegiatan belajar mengajar. Kemudian menempati lahan seluas 76.820 m2 di Jalan PG Madukismo, Bugisan, Yogyakarta.
Seiring dengan minat dan animo masyarakat yang tinggi baik dari dalam maupun luar kota Yogyakarta, peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur terus dilakukan, termasuk sarana dan prasarana pendukungnya, yang terdiri dari
- 16 Ruang Teori
- 3 Laboratorium Komputer
- 5 Studio Karawitan
- 1 Studio Rekaman
- 1 Studio Teater
- 1 Ruang Rias dan Busana
- 1 Ruang Kostum
- 1 Ruang Properti
- 1 Ruang Seni dan Budaya
- 1 Arena Tertutup
- 1 Pendopo
- 1 Ruang Sidang
- 9 Perangkat Gamelan Laras Slendro Pelog
- 2 Set Sound System dan Lighting
- Aneka Aksesoris Seni Pertunjukan
- 5 Kantin Sekolah
- Perpustakaan
Kepala Sekolah
No |
Nama |
Tahun |
1 |
Riyo Koessoemobroto |
1961 - 1962 |
2 |
R. C Hardjosoebroto |
1962 - 1972 |
3 |
Drs RM Soedarsono |
1972 - 1975 |
4 |
Drs. N. Supardjan |
1975 - 1992 |
5 |
Dra. Soertiyanti Dytee Triwaloejo, BA |
1992 - 2001 |
6 |
Drs. Amik Setiaji |
2001 - 2001 |
7 |
Drs Sudarseno |
2001 - 2003 |
8 |
Semidi, S. Pd (PLH) |
2003 - 2004 |
9 |
Drs. Samsuri Nugroho |
2004 - 2006 |
10 |
Drs. Sunardi (PLH) |
2006 - Juni 2006 |
11 |
Drs Sunardi, M. Pd |
Juni 2006 - 2018 |
12 |
Drs. Ardani, M.Pd |
2018 - 2023 |
13 |
Agus Suranto, S.Pd.,M.Sn (Plt) |
01 September 2023 – 26 Desember 2023 |
14 |
Agus Suranto, S.Pd.,M.Sn |
27 Desember – sekarang |